1. Switch
2. Hub
3. Router
4. Bridge
5. Repeater
1. Switch
Switch adalah Sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam
jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision
dengan cara memberi jalur aliran data masing-masing sesuai Port / Collision Domain. Jadi, jika menggunakan Switchsetiap Client dapat melakukan Komunikasi data tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan)
Data. Selain itu Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak
akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika
paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke
setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth
yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
2. HUB
Bridge hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau
concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tidak
Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah
data yg harus ditransmisikan sehingga collision tdk bisa dihindari dari
penggunaan HUB ini.
Fungsi HUB :
- Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
- Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
- Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
- Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
- Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic
3. Router
Router secara kasar banyak didefinisikan berfungsi untuk membagi 2 Jaringan atau beberapa jaringan, namun sebenarnya Router adalah
perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota
jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat
di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah
jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita
dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas
DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
Jenis-jenis Router
1. Router Aplikasi
2. Router Hardware
3. Router PC
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita
instal pad sistem operasi, sehingga sistem operasi tersebut akan
memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini adalah Winroute,
WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.
Router Hardware adalah merupakan hardware yang
memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut
dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address,
pada prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi
internet pada suatu ruang atau wilayah, contoh dari router ini adalah
access point, wilayah yang dapat mendapat Ip Address dan koneksi
internet disebut Hot Spot Area.
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki
fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address, jadi jika suatu
perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat
menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem
Operasi tersebut, contoh sistem operasi
4. Bridge
Bridge adalah sebuah Network Device yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadisegment-segment yang lebih kecil. Bridge membaca alamat MAC (Media Access Control)
dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari
dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge
selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan.
jika switch menpunyai Collision Domain sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki Collision Domain tetapi ia juga dapat membaginya dari sebuah Collision Domain yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment – segment jika hanya segment itu sangat diperlukan.
Selain itu ada yang mendefinikan bahwa Bridge adalah sebuah Network Device yang
berfungsi sebagai jembatan fisik dan Bridge pun dapat berfungsi juga
sebagai jembatan nalar (logical) seperti pembongkaran dan penyusunan
paket, penyelematan, buffering dan lain-lain. Dengan demikian bridge dapat
dipakai untuk menghubungkan 2 macam jaringan yang berbeda format
paketnya ataupun yang berbeda kecepatan transmisinya. Misal dua kantor
menggunakan dua jenis sistem jaringan yang berbeda, yang satu
menggunakan sistem Ethernet dan yang lainnya menggunakan sistem Arcnet, maka kedua sistem tersebut dapat digabung dengan menggunakan bridge.
Jenis-Jenis Bridge :1. Transparent BridgeMelakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D. 2. Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).
5. Repeater
Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas
jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar
bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk
menerima sinyal dari server (Client) dan untuk menyebarkan kembali sinyal Wifi tersebut (acces point).
Fungsi Repeater
- Untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
- Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
- Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server
Tidak ada komentar:
Posting Komentar